Disdik Kab Bogor jangan Tutup Mata, Proyek di SMPN 1 Citeureup Diduga tidak Sesuai Spesifikasi 

BOGOR, RB.Online – Dugaan tidak sesuai spesifikasi pada rehab berat  pengerjaan gedung SMPN 1 Citeurep terlihat dari hasil pantauan  RB.Online dilapangan pada pembesian yang dipasang pada selup yang seharusnya mengunakan besi sepuluh (10) inc, tetapi yang dipakai hanya besi sepuluh banci (KW).

Proyek yang benilai milyaran rupiah itu dikerjakan oleh CV BANGKIT dan Kunsultan Pengawas PT WINDU EXPOTINDO, dengan masa pengerjaan dimulai pada tanggal 03 September 2021 dan berakhir 31 Desember 2021 dengan Nilai Pagu Anggaran Rp. 1.152.316.000,00 (Satu Milyar Seratus Lima Puluh Dua Tiga Ratus Enam belas Ribu).

Seperti dalam pemberitaan RB.Online sebelumnya pihak CV BANGKIT saat dimintai tanggapannya, Gusti selaku orang kepercayaanya melalui pesan WhastApp hanya memberikan jawaban  kalau berita dari RB.Online sudah disampaikan ke pimpinan (BOS).

Klik berita terkait >>>>>

Carut Marut Ditubuh Disdik Kab Bogor, Diduga Jual Beli Proyek Kian Marak

Tapi sangat disayangkan pihak Penyedia Jasa masih bungkam sampai berita ini ditayangkan, tutup mulutnya pihak Penyedia Jasa disinyalir karena memang dengan sengaja tidak memakai material yang sesuai Spek – Tek, guna untuk meraup keuntungan yang lebih besar.

Kalau benar adanya dugaan pengerjaan pada pembangunan SMPN 1 Citeureup dekerjakan asal jadi oleh CV BANGKIT, ini sangat berpengaruh pada mutu dan kualitas bangunannya, karena pembesian itu adalah kekuatan paling mendasar dan vital selain dari semen dan perbuatan yang dilakukan pihak kontraktor adalah merupakan perbuatan indikasi Mark Up.

Menyoal temuan ini, Kepala Dinas Pendidikan Kab Bogor yang notebene sebagai KPA dan kepada PPK nya dapat melakukan pemanggilan kepada pihak CV BANGKIT dan kepada PT WINDU EXPOTINDO sebagai konsul pengawas. untuk mengklarifikasi atas temuan RB.Online dilapangan. Pasalnya, Disdik Kab Bogor yang akan bertanggungjawab atas hasil pekerjaan CV BANGKIT selain dari aparat penegak hukum (APH).

Apalagi Disdik Kabupaten Bogor belum lama ini sedang menjadi sorotan dan buah bibir masyarakat atas kritikan Ketua DPRD Rudy Susmato yang menyebut, Disdik dalam pengalokasian anggaran cuma untuk pembangunan dan rehab gedung sekolah, tapi pada kenyataan realisasinya dilapangan tidak maksimal. (Tono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *