Kepala Bapenda Kota Tasik Optimis Target Pajak Rp 153 Miliar Tercapai

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

KOTA TASIK, RB.Online – Tahun 2022 target pajak APBD Kota Tasikmalaya Rp 153 miliar, ditambah piutang sampai tahun 2021 64 Miliar.

Hal itu dikatakan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tasikmalaya Hady Riaddi diruang kerjanya saat konfirmasi RB.Online, Jumat (04/03/2022).

Ia menjelaskan, maksud piutang dalam artian kewajiban pajak yang sampai saat ini masih menunggak dan jika diakumulasikan keseluruhan dari tahun 2013 sejak APBD dilimpahkan ke kota sekitar Rp 64 Miliar.

“Itu dari PBB, sekarang target kita sekitar Rp 20 miliaran, piutang bisa tertarik, semoga diakhir tahun 2022 tercapai,” ungkap Hadi.

Tapi lanjutnya, Bapenda mau memilah dulu karena masih ada data sampah dipiutang tersebut. Contohnya ada warisan piutang dari KPP Pratama, yang masih masuk ke Bapenda, itu sekitar Rp 5 miliar.

“Terus ada yang double SPPT, ada lahan lahan yang sudah dibebaskan pemerintah tapi masih muncul SPPT perorangan, itu akan kita pilah dulu, lalu akan dikeluarkan dari data keseluruhan,” jelasnya.

Hadi menyebut, kendala dalam perolehan pajak salah satunya stabilitas perekonomian, seperti sekarang situasi Covid 19 dampaknya perekonomian terganggu, contohnya sektor hiburan dan kuliner ditutup, mereka tidak punya pendapatan, otomatis kemampuan membayar pajak juga berpengaruh,” terangnya.

Selain itu imbuh Hadi, kendala juga datang dari kepatuhan kesadaran wajib pajak lalu optimalisasi penagihan pajak belum maksimal, karena tim lagi mencari bentuk atau pola yang pas seperti apa untuk menagih pajak.

“Kita terus optimis pencapaian pajak bisa tercapai, dengan didukung oleh situasi perekonomian juga terus membaik,” ujar Hadi.

Dirinya mengimbau kepada wajib pajak agar semua selaku warga masyarakat Kota Tasikmalaya bisa patuh dan taat terhadap kewajibannya membayar pajak, karena PAD ini merupakan sumber keuangan untuk pemerintah daerah dalam menyelenggarakan roda pemerintahan dan pembangunan.

“Karena, kalau pemasukan anggarannya terganggu, maka otomatis akan menganggu itu roda pemerintahan dan pembangunan,” tandas Hadi. (Yoga).

Related posts

Leave a Comment