Pemerintah Harus Tanggung Jawab, TKK PUPR Garut Terbaring Lemah Pasca Divaksin

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

GARUT, RB.Online – Pemerintah harus bertanggungjawab atas efek samping dari dampak vaksinasi terhadap rakyatnya. Pasalnya, banyak kasus pasca di vaksin malah sakit.

Seperti halnya Cucu Suminarti, seorang Tenaga Kontrak Kerja (TKK) di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabuoaten Garut.

Ia harus terbaring lemah di atas tempat tidurnya, setelah menerima suntikan vaksin yang diwajibkan oleh Pemerintah guna melindungi diri dari serangan Covid 19.

Namun apakah hendak dikata, jika vaksin yang diharapkan akan menambah imunitas pada tubuh Cucu Suminarti warga Kampung Bojong Anggrek, RT. 08, RW. 011, Desa Jayaraga, Kecamatan Tarogong Kidul, Garut, Jawa Barat, tersebut malah berbalik berakibat buruk pada kondisi kesehatannya.

Teten Ruhiat atau yang lebih akrab disapa Teten Dolly suami dari Cucu Suminarti, saat dikonfirmasi melalui sambungan selulernya menjelaskan, jika istrinya selama ini mengidap penyakit hyper tensi, selain itu sudah tiga kali menjalani operasi caesar serta operasi pengangkatan kantung empedu, Ahad (02/01/2021).

“Istri saya sudah beberapa kali mau divaksin, tetapi tidak jadi sebab punya riwayat darah tinggi dan sudah menjalani operasi cesar tiga kali, juga operasi pengangkatan kantong empedu, masih saja di haruskan vaksin,” ungkap Teten dengan nada kesal.

Pengurus Koalisi Lembaga Bersama (KLB) Pers dan Ormas/LSM ini juga mengatakan, selama ini isterinya mengeluh karena menerima ancaman kalau tidak mau divaksin, maka gajinya tidak akan diberikan. Dia menyayangkan akan hal tersebut dan sebagai suami, diri dan keluarganya yang harus menanggung penderitaan yang dialami Cucu.

“Mana gaji tidak seberapa, isteri saya kerja dari tahun 2003 sampai sekarang masih berstatus TKK, Geus gering mah angger saya sebagai suami yang susah !, sekedar saran saja kepada Dinas dan Pejabat Pemerintah, jangan memaksa hak orang untuk tidak divaksin karena ada sebabnya contoh nya istri saya yang sakit akibat divaksin,” ujar Teten.

Sebagai orang yang selama ini mendukung pemenangan Rudy – Helmi sebagai Bupati dan Wakil Bupati Garut, Teten merasa kecewa atas kurangnya perhatian dari ke dua Top Leader ini, yang menurutnya dari periode awal sampai sekarang di periode ke dua, dirinya tetap menjadi tim sukses bagi keduanya.

“Berikan kami sedikit saja perhatian dari pak Bupati dan Pak Wakil, saya khususnya yang ikut menghantar anda berdua menjadi sekarang ini, Kami rakyat kecil pak, jangan pernah kecewakan kami, saya tidak pernah minta upah apalagi proyek dari apa yang sudah saya lakukan,” imbuh Teten.

Teten juga menjelaskan terkait dengan kondisi kesehatan isterinya terkini, dia mengkhawatirkan keadaan Cucu yang terbaring lemas di tempat tidurnya dan akhirnya memutuskan jika ibu dari anak-anaknya ini harus dirawat, kemudian tadi sore sekitar pukul 15.00 WIB dibawanya ke Puskesmas Tarogong Kaler untuk mendapat perawatan intensif.

“Yang pasti yang didapat hanya selembar surat keterangan telah divaksin pertama yang dikeluarkan oleh UPT Puskesmas Cipanas, dimana isteri saya melakukan vaksinasi yang diadakan oleh kantornya,” pungkas Teten. (Asep Didi).

Sumber: Pojokberita.co.id

Related posts

Leave a Comment