Ayah Murid SMPN 2 Sumedang Antusias Sambut Program GEMAR BKKBN

0 0
Read Time:2 Minute, 12 Second

Sumedang, RBO — Program Gerakan Ayah Mengantar dan Mengambil Rapor (GEMAR) yang digagas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) kini menunjukkan dampak nyata di berbagai daerah.

Program yang dituangkan melalui surat edaran resmi tersebut telah diikuti oleh pemerintah daerah sebagai bagian dari penguatan kebijakan keluarga dan pembangunan sumber daya manusia, termasuk di Kabupaten Sumedang.

Sebagai bentuk dukungan kebijakan, Bupati Sumedang H. Dony Ahmad Munir bahkan memberikan teladan langsung dengan mengambil rapor anaknya di SMAN 1 Sumedang.

Langkah tersebut dinilai sebagai pesan kuat bahwa keterlibatan ayah dalam pendidikan anak bukan sekadar imbauan moral, melainkan bagian dari agenda pembangunan keluarga nasional.

Implementasi kebijakan tersebut juga terlihat jelas di SMP Negeri 2 Sumedang, saat pengambilan rapor semester ganjil pada Rabu, 24 Desember 2025.

Para orang tua, khususnya para ayah, tampak hadir secara masif dan antusias. Kehadiran ayah untuk mengambil rapor dinilai sangat signifikan, meskipun masih terdapat sebagian ibu yang mewakili.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kebijakan GEMAR mulai diterima dan dipraktikkan oleh masyarakat.

Kehadiran orang tua dalam jumlah besar mencerminkan meningkatnya kesadaran bahwa pendidikan anak tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi merupakan hasil kolaborasi negara, keluarga, dan institusi pendidikan.

Wali kelas VIII J, Nia Risniawati, S.Pd., mengapresiasi tingginya partisipasi orang tua sebagai bukti konkret sinergi kebijakan pemerintah dengan pelaksanaan di tingkat sekolah.

Setelah pembagian rapor dan pendataan kehadiran orang tua, pihak sekolah memberikan ruang dialog terbuka. Para orang tua dipersilakan menyampaikan komentar dan pertanyaan setelah menelaah hasil belajar anak-anak mereka.

Menurut orang tua siswa, pola komunikasi terbuka ini menjadi bukti nyata terbangunnya hubungan kemitraan antara guru dan wali murid.

Menanggapi berbagai pertanyaan, Bu Nia menegaskan bahwa nilai dalam rapor merupakan hasil objektif capaian belajar siswa, bukan hasil persepsi sepihak guru.

Ia juga menyoroti pentingnya disiplin kehadiran siswa sebagai bagian dari pembentukan karakter, seraya mengingatkan agar izin tidak diberikan secara sembarangan.

Dalam konteks kebijakan pendidikan nasional, Bu Nia menegaskan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka menuntut penguatan karakter, kemandirian, serta kemampuan berekspresi siswa.

Nilai-nilai tersebut diharapkan terus dibina, terutama selama masa libur semester 25 Desember 2025 hingga 12 Januari 2026, yang membutuhkan perhatian khusus dari orang tua di rumah, termasuk dalam penguatan nilai keagamaan.

Terkait peringkat siswa, pihak sekolah menegaskan bahwa ranking tidak dicantumkan dalam rapor, sesuai dengan ketentuan Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan dan Permendikbudristek Nomor 21 Tahun 2022.

Kebijakan ini sejalan dengan arah reformasi pendidikan nasional yang menolak kompetisi berbasis angka semata dan lebih menekankan pada perkembangan individu peserta didik.

Melalui penerapan Program GEMAR dan Kurikulum Merdeka secara konsisten, SMPN 2 Sumedang dinilai berhasil menjadi contoh bagaimana kebijakan publik dapat diterjemahkan secara konkret di tingkat sekolah, dengan melibatkan keluarga sebagai mitra strategis dalam mencetak generasi berkarakter. (Rio)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *