Penahan Eceng Gondok Sungai Komering Gagal, Warga Tunggu Solusi Pemkab OKI
KAYUAGUNG, RBO — Proyek penahan eceng gondok di Sungai Komering, Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang dibangun dengan anggaran mencapai Rp5 miliar, kini dinilai tidak lagi berfungsi optimal.
Akibatnya, eceng gondok dan rumput liar justru semakin tak terkendali dan mulai mengancam permukiman warga di bantaran sungai.
Penahan eceng gondok merupakan konstruksi fisik atau sistem pengendalian yang dirancang untuk membendung, mengumpulkan, serta mencegah penyebaran tanaman eceng gondok di perairan.
Umumnya berupa jaring, pagar air, atau struktur apung yang berfungsi agar gulma air tidak menyumbat aliran sungai maupun merusak lingkungan sekitar.
Namun di Sungai Komering, fungsi tersebut dinilai gagal. Sejak tahun 2025, penahan eceng gondok dilaporkan tidak berfungsi, sehingga eceng gondok terus hanyut dan menumpuk, terutama saat debit air meningkat pada musim penghujan.
Akibat kondisi tersebut, salah satu rumah warga di wilayah Sp Padang dilaporkan terdampak langsung akibat hantaman eceng gondok yang terbawa arus sungai.
Pada Rabu (16/12), Bupati Ogan Komering Ilir meninjau langsung rumah warga yang terdampak. Saat diwawancarai media ini, warga setempat menyampaikan keresahan atas kondisi Sungai Komering yang dinilai semakin membahayakan.
“Kami yang tinggal di tepian sungai setiap musim hujan selalu waswas. Takut kalau malam hari eceng gondok dan rumput liar hanyut dan menghantam rumah,” ujar seorang warga Sp Padang yang enggan disebutkan namanya.
Warga berharap Pemerintah Kabupaten OKI segera mencarikan solusi konkret agar persoalan eceng gondok tidak terus berulang dari tahun ke tahun.
“Kami minta ada solusi nyata supaya eceng gondok dan rumput liar yang hanyut di Sungai Komering ini tidak terjadi lagi ke depan,” tambahnya.
Selain melalui pembangunan infrastruktur fisik seperti pagar air atau jembatan penahan, pengendalian eceng gondok juga dapat dilakukan melalui metode lain, seperti pemangkasan manual, pemanfaatan eceng gondok untuk pakan ternak atau kerajinan, hingga pengendalian biologis.
Namun warga menilai, tanpa perawatan dan pengelolaan yang berkelanjutan, proyek penahan eceng gondok hanya akan menjadi bangunan tanpa manfaat nyata.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari instansi teknis terkait penyebab tidak berfungsinya penahan eceng gondok tersebut maupun rencana perbaikan ke depan. (Nov)
