Kades Cahya Bumi Diduga Dianiaya Oknum TNI dan Keamanan Perusahaan di Area PT BCP
Ogan Komering Ilir, RBO — Kepala Desa Cahya Bumi, Kecamatan Lempuing, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Komarudin, S.E., M.M., bersama saudaranya Zainal Abidin, diduga menjadi korban penganiayaan oleh oknum anggota TNI dan petugas keamanan perusahaan di area PT Buluh Cawang Plantation (BCP) Blok 8, pada Minggu (19/10/2025) sekitar pukul 16.00 WIB.
Komarudin menjelaskan, peristiwa bermula saat dirinya menerima laporan warga mengenai adanya penangkapan terhadap salah satu warga di area PT Wirmar. Sebagai kepala desa, ia mendatangi lokasi untuk memastikan kebenaran informasi tersebut.
“Saya datang memperkenalkan diri sebagai Kepala Desa Cahya Bumi. Namun, oknum anggota TNI dan keamanan perusahaan langsung memukul dan mengeroyok saya. Kakak saya yang ikut merekam kejadian itu juga dikeroyok, bahkan ponselnya dirampas,” ungkap Komarudin.
Setelah kejadian, Komarudin dan Zainal dibawa menggunakan mobil ke kantor perusahaan. Di tempat itu, keduanya masih sempat mendapat pukulan, sebelum akhirnya diselamatkan oleh pihak kepolisian yang datang ke lokasi dan membawa mereka ke RSUD Kayuagung untuk mendapat perawatan medis.
Dokter dr. Nikolas dari RSUD Kayuagung membenarkan adanya dua pasien atas nama Komarudin dan Zainal.
“Benar, saya memeriksa dua korban tersebut. Keduanya mengalami memar di bagian wajah dan dada. Akibat luka tersebut, aktivitas mereka kemungkinan akan terganggu beberapa waktu ke depan,” jelas dr. Nikolas.
Menanggapi peristiwa ini, Anggota DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Jauhari A. Karim, A.Ma., menyayangkan tindakan kekerasan yang dialami kepala desa.
“Sebagai kepala desa, Komarudin hanya menjalankan kewajibannya mencari informasi mengenai warganya yang diduga terlibat pencurian sawit. Namun, justru ia dianiaya oleh oknum anggota TNI dan keamanan perusahaan. Saya meminta Denpom Kodam II/Sriwijaya menindaklanjuti kasus ini secara serius,” tegas Jauhari.
Jauhari juga menegaskan, sebagai wakil rakyat dari Dapil III (OKI–Ogan Ilir), ia akan mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas.
Sementara itu, pihak Kodim 0402/OKI–OI saat dihubungi melalui sambungan WhatsApp oleh wartawan, menyampaikan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lokasi untuk melakukan mediasi dan klarifikasi atas kejadian tersebut.
Dalam peninjauan itu hadir Lettu Kav Adam (Danunit Intel Kodim OKI), Lettu Arm Zolimin (Pasi Intel Kodim OKI), dan Lettu Czi Gerfani (Pasi Ops Kodim OKI) beserta anggota unit intel dan Babinsa setempat.
Langkah ini diambil untuk memastikan situasi tetap kondusif serta mencari kebenaran terkait dugaan keterlibatan oknum TNI dalam peristiwa penganiayaan tersebut. (Nov)