28 Balon Kades Ikut Tes Wawancara Sesi Pertama, 1 Orang Tidak ‘Pede’ Jawab Pertanyaan

0 0
Read Time:3 Minute, 2 Second

BANTAENG, RB.Online – Sebanyak 31 bakal calon (Balon) Kepala Desa yang akan berkompetisi pada Pilkades september 2021 ikuti tes wawancara diruang rapat sekretaria daerah (Sekda) kabupaten Bantaeng, Kamis (26/08/2021).

Tes wawancara yang sedianya akan berlangsung selama 2 hari ini yakni, Kamis hingga Jum’at (26-27 Agustus 2021, menghadirkan 7 orang penguji diantaranya adalah, Asisten I, H. Hartawan, SH, MH, Inspektur Inspektorat Daerah Bantaeng Muh. Rivai Nur SH, M.Si, Kadis PMD Ahmad Yani.

Lalu, Kepala Kesbangpol Drs. Abdullah, M.Si, Kadis Pora, Faisal, S.Stp, M.Si, Kabag Hukum Muhammad Azwar SH dan Muzakkir, S.Sos Kabid Pemdes.

Kabag Hukum Setda Kabupaten Bantaeng Muhammad Azwar SH mengatakan, wawancara ini merupakan bagian dari proses tahapan Pilkades, dimana sebelumnya juga telah dilakukan tes secara tertulis bagi seluruh balon kades.

“Tes wawancara yang dilakukan oleh ke tujuh orang tim penguji ini merupakan bagian dari tahapan proses pelaksanaan pilkades. Adapun pertanyaan yang diajukan meliputi seputar tugas dan tanggung jawab seorang kades, termasuk juga pertanyaan kewarganegaraan,” ujarnya.

Sementara itu, Kadis PMD Ahmad Yani menyebutkan, masing-masing balon kades dilakukan 2 kali ujian yakni secara tertulis dan wawancara. Hasil dari proses tes wawancara dan tertulis ini akan dinilai oleh penguji, akumulasi nilai dari kedua tes ini dijumlahkan untuk mendapatkan hasil tertinggi dari seluruh balon.

Yani sapaan akrabnya menerangkan, wawancara ini menjadi bagian yang tak terpisahkan dari tahapan proses pelaksanaan Pilkades sebagaimana yang tertuang pada Peraturan Bupati (Perbup) Bantaeng.

“Ini juga dilakukan sebagai langkah antisipasi jika ada balon yang bertarung memperoleh suara sama alias seri. Sehingga untuk menetapkan siapa pemenangnya itu bisa dilihat dari hasil tes tertulis dan wawancara,” jelas Yani.

Dicontohkan, pada pilkades 2015 lalu kata Yani, terdapat desa meraih jumlah suara yang sama (seri) pada proses pemungutan suara, seperti Desa Batu Karaeng, dengan begitu melalui proses tes tertulis dan wawancara persoalan ini bisa selesai.

Pihaknya sangat berharap dukungan dari semua elemen masyarakat,agar seluruh proses pelaksanaan Pilkades,mulai dari tahapan hinnga di perhitungan suara berjalan lancar, aman sesuai mekanisme dan regulasi yang ada

“Meski demikian,pihaknya selaku instansi yang bersentuhan langsung dengan pelaksanaan pilkades itu, tetap mengantisipasi terjadinya konflik, sebab ada kekhawatiran beberapa desa rawan dan berpotensi terjadinya konflik pada perhelatan demokrasi di tingkat desa tersebut,” terang Yani.

“Semoga saja kekhawatiran itu tidak terjadi. Namun diharapkan Pilkades yang digelar di Sembilan desa di kabupaten Bantaeng ini, berjalan lancar, aman dan tetap kondusif sesuai yang diinginkan bersama,” tambahnya.

Untuk diketahui, bahwa dari 31 balon kades yang ikut tes wawancara, satu diantaranya terpaksa harus digugurkan, dikarenakan jumlah peserta yang menjadi kontestan melebihi jumlah kuota yang dipersyaratkan di Perbup.

“Pada regulasi Perbup, hanya mempersyaratkan jumlah peserta balon kades maksimal 5 orang, sedangkan catatan panitia pelaksana pilkades, ada desa yang jumlah pendaftarnya tercatat sebanyak 6 orang,” jelas Yani.

Terkait tes wawancara itu, para penguji mengajukan berbagai pertanyaan yang meliputi, menghafal Pancasila, ekspresi berpidato balon kades sampai pada pertanyaan terkait tugas-tugas yang akan dilaksanakan jika mereka terpilih jadi Kepala Desa.

Untuk hari pertama pelaksanaan tes wawancara ini diikuti 6 desa dengan melibatkan sebanyak 28 peserta balon kades, sedangkan 3 desa lainnya menyusul di hari kedua.

Dari Sejumlah balon kades yang ikut tes wawancara itu, tampak ada yang terlihat demam panggung alias tidak pede, sehingga menjawab pertanyaan penguji cenderung tidak tepat, bahkan ada balon harus terbata-bata ketika diminta berpidato sebagai kades.

Lain halnya peserta yang cukup menguasai materi jawaban yang diberikan dari tim penguji. Rata-rata mereka diberi pertanyaan terkait seputar tugas sebagai seorang kades, termasuk penyelesaian masalah jika ada keluhan atau pengaduan masyarakat.

Adapun ke-9 desa yang akan menggelar Pilkades serentak Oktober 2021 itu antara lain, Desa Ulugalung, Barua, Bonto Tallasa, Bonto Marannu, Rappoa dan Pajjukukang serta desa Batu Karaeng. (Ali).

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *