Kepala BLK Disnakertrans Subang Berganti Pimpinan dari Ucu Kuswandi, ST ke Syauqi ST

0 0
Read Time:3 Minute, 34 Second

Subang, RBO – Bupati Subang Reynaldy Putra Andita ingin semua stakeholder di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan pegawainya lainnya bekerja ekstra ordinary di era kepemimpinannya . Bukan pejabat atau Aparatur Sipil Negara (ASN) yang Asal Bapak Senang (ABS) dan cengeng.

Tapi, yang dibutuhkan Bupati Subang yakni kerja nyata. Mereka yang siap berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat subang, sigap merespon cepat keluhannya, hingga terus berinovasi sesuai jargon yang digaungkan Sang Bupati Muda ‘Subang Ngabret’. Jargon yang penuh makna sesuai kepanjangannya yang kita ketahui Ngawangun Bareng Rakyat.

Oleh karena itu, langkah awal yang dilakukan orang nomor satu di lingkup Pemkab Subang saat ini dengan melakukan reformasi birokrasi . Rotasi, mutasi, dan promosi. Menentukan orang- orang yang tepat.

Dari sebanyak 162 pejabat yang dilantik di tengah perkebunan dan jalan rusak parah di Desa Jalupang, Kecamatan Kalijati, Jumat lalu siang lalu salah satunya yang ikut dilantik yakni pejabat strategis di Disnakertrans Subang yakni sosok Kepala UPTD Balai Latihan Kerja (BLK). Yang sebelumnya dipimpin Ucu KUswandi kini dijabat Syauqi.

Pergantian pucuk pimpinan BLK ini pun tentunya menjadi sorotan publik di tengah derasnya investor asing masuk ke Kota Nanas ini dan menyambut segera beroperasinya dua pabrik mobil listrik raksasa di Kabupaten Subang. Baik itu VinFast di Kecamatan Cibogo dan BYD di Kecamatan Cipeundeuy.

Dua perusahaan asal Vietnam dan asal China ini sudah mengumumkan kepada publik dan pemerintah soal kebutuhan tenaga kerjanya. Untuk VinFast di akhir tahun 2025 ini akan menjalankan operasi pertamanya membutuhkan tenaga kerja 1.000 orang yang diprioritaskan tenaga kerja lokal. Sementara BYD akan beroperasi awal tahun 2026 mendatang dengan kebutuhan tenaga kerja sebanyak 18.000 orang.

Hadirnya perusahaan otomotif listrik ini tentunya harus menjadi peluang bukanlah ancaman . Sehingga Pemerintah Daerah Subang khususnya harus menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) tenaga kerja lokal yang unggul dan berdaya saing tinggi untuk bisa masuk dalam industri otomotif terbarukan ini. Bukan sebaliknya menjadi penonton.

Menyikapi hal tersebut, Kang Rey tentunya menunjuk sosok Syauki, wajah baru di BLK , orang yang dianggap tepat dan bisa bekerja ekstra ordinary menyiapkan tenaga kerja lokal profesional yang dibutuhkan pabrik mobil listrik di subang dalam beberapa bulan kedepan.

Hal itu memang buklanlah perkara mudah. Disnakertrans Subang harus mau capek karena perlu penguatan kolaborasi dengan berbagai pihak. Terutama pihak dalam VinFast dan BYD yang memberikan pelatihan khusus bagi para calon tenaga kerja lokal subang untuk benar-benar siap bekerja nantinya.

Usaha yang BLK Disnakertrans Subang yang sudah dilakukan untuk penyiapan tenaga kerja lokal di Subang dimulai pelatihan bahasa mandarin secara gratis beberapa waktu lalu.

Namun, hal itu tentunya tidaklah cukup. BLK perlu menggali lebih dalam kepada VinFast dan BYD untuk mendapatkan informasi akurat mengenai posisi dan keahlian yang dibutuhkan tenaga kerja nantinya. Apakah terlibat dalam produksi langsung? Membuat apanya? dan masih banyak pertanyaan muncul yang belum terjawab sampai saat ini.

Kalau memang mereka harus membayar sekalipun untuk mendapatkan keahlian yang dibutuhkan dua pabrik mobil listrik itu nantinya mungkin akan banyak yang mendaftarkan dirinya. Apalagi gratis. Sehigga tenaga kerja lokal subang perlu mendapatkan askes pelatihan bahkan tersertifikasi hingga mendapatkan peluang besar masuk sesuai pasar kerja di era industrialisasi saat ini.

Dalam menyambut industrialisasi di Subang, Kang Rey pun meminta seluruh pihak tetap waspada dan bekerja keras karena industri datang bersama tantangan yang apabila tidak disikapi dengan baik akan merugikan masyarakat.

“Jangan sampai ada kawasan industri malah memberi mudharat bagi masyarakat yanng harusnya menjadi pemacu kesejahteraan masyarakat,” tegas Kang Rey.

Komitmen Bupati Subang juga termasuk menyiapkan skema rekrutmen anti-pungli untuk memangkas percaloan dan menegaskan komitmennya memberantas pungutan liar yang selama ini dikeluhkan masyarakat.

Menurut Guru Besar Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad Prof. Engkus, jika tidak menjadi SDM industri 4.0 yang cerdas (smart), maka bisa jadi kita akan menjadi “korban pelengkap penderita”.

“Apakah kita mulai saat ini akan menjadi pelaku SDM industri 4.0 yang cerdas, atau menjadi korban pelengkap penderita? .

“Jika pilihannya terpaksa sebagai korban, kemungkinan yang terjadi adalah kita yang riil sekarang ini bukan lagi memasuki dunia virtual, melainkan akan menjadi ‘gaib’, oleh karena eksistensi kita sirna dengan sendirinya. Kita hilang dari peredaran dan peradaban dunia,” ungkap Prof Engkus.

Dengan begitu, Pemkab Subang khususnya melalui BLK Disnakertrans benar-benar perlu melakukan percepatan untuk mengkonfirmasi kebutuhan skill yang dibutuhkan pasar industri otomotif saat ini. Jika terlambat, sudah dipastikan tenaga kerja lokal hanya menjadi penonton setia di tempat kelahirannya sendiri. Kita tunggu gebrakan Kepala UPTD BLK Disnakertrans Subang yang baru dilantik. (A. Wahyudin)

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *