Maulid Nabi : Cintailah Rasulullah SAW

0 0
Read Time:5 Minute, 49 Second

Sebagai salah satu wujud rasa mahabbah terhadap Rasul, umat Islam senantiasa memperingati maulid Nabi Muhammad saw. Hampir disetiap masjid di pelosok pedesaan sampai masjid Istiqlal di ibu kota, Jakarta.

Pertanyaannya, apakah sudah cukup untuk merealisasikan cinta kita kepada Rasul terakhir ini dengan peringatan kelahirannya ? Dan mengapa setiap muslim wajib mencintai Beliau ? Dan bagaimana caranya kita untuk mahabbah kepada kekasih Allah, Muhammad Rasulullah saw ?

Itulah pertanyaan yang harus kita jawab agar kita sebagai muslim tidak sesat jalan.

Perintah Allah swt

Mencintai Rasul adalah perintah Allah dalam Al-Quran, dimana Allah swt mewajibkan hambaNya untuk mencintai Rasulullah saw sebagaimana ditegaskan Allah swt :

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَّلَا مُؤْمِنَةٍ اِذَا قَضَى اللّٰهُ وَرَسُوْلُهٗٓ اَمْرًا اَنْ يَّكُوْنَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ اَمْرِهِمْۗ وَمَنْ يَّعْصِ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ فَقَدْ ضَلَّ ضَلٰلًا مُّبِيْنًاۗ ۝٣٦

“Tidaklah pantas bagi mukmin dan mukminat, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketentuan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Siapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, sungguh dia telah tersesat dengan kesesatan yang nyata”.(QS.Al-ahzab 36)

Jadi tidak ada pilihan lain dalam satu perkara yang sudah diputuskan Allah dan RasulNya, untuk menyelisihinya.

Firman Allah swt

قُلْ اِنْ كَانَ اٰبَاۤؤُكُمْ وَاَبْنَاۤؤُكُمْ وَاِخْوَانُكُمْ وَاَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيْرَتُكُمْ وَاَمْوَالُ اقْتَرَفْتُمُوْهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسٰكِنُ تَرْضَوْنَهَآ اَحَبَّ اِلَيْكُمْ مِّنَ اللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَجِهَادٍ فِيْ سَبِيْلِهٖ فَتَرَبَّصُوْا حَتّٰى يَأْتِيَ اللّٰهُ بِاَمْرِهٖۗ وَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الْفٰسِقِيْنَࣖ ۝٢٤

Katakanlah (Nabi Muhammad), “Jika bapak-bapakmu, anak-anakmu, saudara-saudaramu, pasangan-pasanganmu, keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, dan perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, serta tempat tinggal yang kamu sukai lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan daripada berjihad di jalan-Nya, tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya.” Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang fasik.(QS.At-Taubah ,: 24).

Berdasarkan ayat Al-Quran tersebut bahwa cinta kepada Allah dan Rasul-Nya serta jihad dijalan-Nya harus didahulukan dari pada cinta kepada keluarga, harta benda termasuk perdagangan dan aktifitas duniawi lainnya. Jika dilanggar Allah memberikan ancaman yang tidak diharapkannya.

Jadi jelas kita jangan memberikan alasan karena ikut tradisi nenek moyang atau karena mengikuti guru atau wali kasysyaf sekalipun, sehingga mengabaikan cinta kepada Rasul.Prioritaskan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya !

Jika ayat Al-Qurannya sudah jelas, haditsnya jelas, tetapi masih juga menolaknya, maka itu namanya sikap sombong yang sangat dibenci dalam Islam.Ini haditsnya,

Diriwayatkan dari Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu dari Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ قَالَ رَجُلٌ إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا وَنَعْلُهُ حَسَنَةً قَالَ إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ وَغَمْطُ النَّاسِ

“Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan seberat dzarrah” Ada seseorang yang bertanya, “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim no. 91).

Kata dzarrah ada yang mengartikan debu dan ada pula yang mengartikan atom yaitu suatu benda terkecil yang ada di alam semesta ini.

Bukan main-main, orang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau hanya seberat dzarrah sekalipun, tidak bakalan bisa masuk surga secara langsung.Berarti transit dulu di neraka Astaghfirullah.

Karenanya, apapun ketentuannya dalam Al-Quran maupun hadits, wajib bagi kita ‘sami’na wa atha’na’ – kita dengarkan dan kita taati. Dan inilah yang namanya cinta Allah dan RasulNya !

Allah-lah yang menyuruh hamba-Nya agar mengikuti Rasul-Nya, melaksanakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, ini firmanNya :

وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

“Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya.” [Al-Hasyr:7).

Cintailah Sunnahnya !

Mencintai Rasulullah saw adalah melaksanakan, mengagungkan dan meneladani sunnahnya yakni perkataan Rasul,perbuatan dan ketetapan atau taqrirnya. Hal ini termaktub dalam hadits atau sunnah Rasul.

Rasulullah saw bersabda :

“من أحب سنتي فقد أحبني، ومن أحبني كان معي في الجنة” رواه الترمذي وأبو يعلى والطبراني وغيرهم

“Barang siapa mencintai sunnahku, maka sungguh dia telah mencintaiku. Dan orang yang mencintaiku maka bersamaku di surga” HR.At-Tarmidzi, Abu Ya’la,Thabrani dan lainnya.

Dan ini menjadi dalil bahwa cinta sunnah Nabi Muhammad saw adalah merupakan jalan untuk cinta Beliau, dan selamat bersamanya sampai menuju surga, masyaAllah.

Allah swt juga telah menegaskan dalam Al-Quran surah Al-Ahzab ayat 21 bahwa Rasulullah sungguh telah menjadi teladan bagi umat manusia dalam segala hal, baik masalah aqidah,ibadah, muamalah dan lainnya, ini firmanNya :

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاۗ ۝٢١

“Sungguh, pada (diri) Rasulullah benar-benar ada suri teladan yang baik bagimu, (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat serta yang banyak mengingat Allah”.(QS Al-Ahzab : 21).

 

Semoga kita termasuk umat nabi Muhammad saw yang senantiasa mencintai dan mentaati Beliau. Jika kita cinta Allah cintailah Rasul, sungguh Allah akan mencintai kita ! (Q.S.Ali Imran : 31).

 

Dan semoga Maulid Nabi yang tiap tahunnya diadakan akan membawa hasil yang baik untuk umat Islam semuanya.Aamiin.

Abd.Mukti

Pemerhati Kehidupan Beragama.

 

,

About Post Author

redi setiawan

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *