Dinas KUKM Perindag Kota Tasikmalaya Dorong Perekonomian Lokal Lewat Pelatihan Berkelanjutan
TASIKMALAYA, RBO – Pemerintah Kota Tasikmalaya, melalui Dinas Koperasi, Usaha Kecil, dan Menengah (KUKM) Perindustrian dan Perdagangan (Perindag), terus berupaya meningkatkan kapasitas para pelaku UMKM.
Program ini dijalankan lewat serangkaian pelatihan yang berfokus pada peningkatan kualitas produk dan strategi pemasaran untuk komoditas unggulan daerah.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan, Ramdhan, S.PT, M.T, ada sembilan komoditas utama yang menjadi fokus, sesuai dengan Rencana Pembangunan Industri Kota (RPIK).
“Pelatihan ini mencakup berbagai keahlian teknis, seperti pembuatan alas kaki, bordir, payung geulis, konveksi, dan lain-lain,” ungkap Ramdhan saat diwawancara di ruang kerjanya pada Senin (15/09/2025).
Ramdhan menjelaskan bahwa penentuan peserta pelatihan disesuaikan dengan potensi unik di setiap kelurahan dan kecamatan.
Pendekatan ini selaras dengan program Pengembangan Ekonomi Lokal Kewilayahan (PELAK) yang menjadi visi Wali Kota Tasikmalaya.
“Kami mengidentifikasi potensi yang bisa dikembangkan di setiap wilayah. Misalnya, di Tamansari, pelatihan difokuskan pada pengolahan kue Pie yang bahan bakunya berasal dari potensi lokal,” jelasnya.
Solusi Pemasaran dan Kolaborasi untuk UMKM
Ramdhan menyadari bahwa tantangan terbesar UMKM adalah pemasaran. Oleh karena itu, ia memastikan bahwa hasil produksi dari pelatihan ini akan memiliki pasar.
Salah satu langkah awal adalah memasarkan produk-produk tersebut sebagai camilan di kantor kelurahan dan kecamatan. “Setidaknya, produk dari para peserta pelatihan ini memiliki jalur pemasaran awal,” katanya.
Dinas KUKM Perindag juga akan mengundang narasumber ahli untuk membantu menyalurkan hasil produksi, baik melalui penjualan langsung maupun sistem borongan (bodasan). Ramdhan berharap pelatihan ini tidak hanya berhenti sebagai acara seremonial.
“Biasanya, peserta hanya mendapat uang saku dan makanan lalu bubar. Namun, Insyaallah, di tahun 2026 kami akan menindaklanjutinya dengan gebyar produk unggulan dari hasil pelatihan ini di Gedung PPIK,” tegasnya.
Untuk memastikan keberlanjutan, ia menyarankan agar para peserta, terutama generasi muda, fokus pada kolaborasi.
“Tidak semua harus memproduksi. Satu orang bisa fokus di pemasaran, yang lain di administrasi, sehingga ada kolaborasi yang saling mendukung,” pungkasnya.
Ramdhan berharap program ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat secara signifikan. (Yoga)