SUMEDANG, RB.Online – Bupati Sumedang H.Dony Ahmad Munir menyampaikan pada masyarakat, seiring Pemerintah Pusat memperpanjang kembali Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari tanggal 03 hingga 9 Agustus 2021, sistem ganjil genap di wilayah jalur jalan protokol Sumedang masih tetap diberlakukan, tapi penyekatan total sudah tidak diberlakukan lagi.
“Dengan beralihnya dari penyekatan total ke kebijakan ganjil genap diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk tetap beraktivitas meski dibatasi PPKM,” ucap Dony Ahmad Munir di Gedung Negara, Jumat (6/8/2021).
Dony lebih lanjut menyampaikan, ganjil genap diterapkan masih dalam rangka mengurangi kegiatan masyarakat keluar rumah, namun praktiknya lebih humanis.
“Pemberlakuan ganjil genap ini bukan bertujuan untuk mengurai kemacetan karena kita bukan kota besar,tapi lebih dalam rangka PPKM,” katanya.
Dony menambahkan, ketika masih ada penutupan jalan, angkutan umum, PKL, ojek, dan layanan antar sama sekali tidak bisa masuk jalan protokol sehingga usaha mereka pun terganggu.
“Dengan sistem ganjil genap, para pengemudi angkutan, pedagang kaki lima, ojek, layanan delivery dan lainnya tetap bisa mendapatkan pendapatan karena diperbolehkan masuk ke jalan-jalan di kota. Ini yang kita harapkan,” tuturnya.
Bupati menegaskan, sistem ganjil genap menjadi strategi jangka panjang penanganan Covid-19 di Kabupaten Sumedang. “Sekali lagi saya tekankan bahwa pemberlakuan ganjil genap ini adalah ikhtiar pemerintah daerah dalam menangani Covid-19 dengan membatasi kegiatan masyarakat melalui cara yang lebih humanis,” terangnya.
Perspektif Injak gas dan rem
Dalam penanganan Covid-19, pihaknya juga akan menerapkan perspektif “Injak gas dan rem” antara kesehatan dan ekonomi sesuai porsinya masing-masing.
“Ketika kasus Covid-19 naik, kesehatan yang kita gas, dan ekonomi kita rem. Namun sebaliknya, ketika Covid-19 melandai, maka kesehatan yang direm dan ekonomi yang digas,” ujarnya.
Hal ini sebagaimana sejak PPKM terbukti efektif menurunkan terkonfirmasi aktif, BOR dan jumlah pasien yang meninggal, serta meningkatkan jumlah pasien sembuh.
“Catatan hari ini BOR turun dari hari sebelumnya. Semula 63,42% sekarang 60,60% Positivity Rate juga kembali turun. Pengujian sebelumnya di angka 29,33% dan pengujian terakhir di angka 21,27%.
Terkait capaian Vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Sumedang, ia mengaku sudah sekitar 16 persen,pemerintah akan terus gencarkan vaksinasi ini dan memaksimalkan 35 Puskesmas yang ada di Kabupaten Sumedang. Per Puskesmas 200 sasaran. Kemudian memaksimalkan mobile vaksin, tiap Rabu dan Kamis di Islamic Center ada Pos Vaksin yang dibantu oleh Urkes Polres, Kesdim, Brimob dan Yonif,” terangnya.
Bupati menghimbau masyarakat, serta melakukan kerja sama dengan berbagi lembaga dalam rangka mempercepat capaian 70 % di akhir Desember 2021.
“Ada dari perguruan tinggi, ada alumninya dan perguruan tingginya. Ada serbuan vaksin kemarin sebanyak 2500 oleh KASAL di Tadjimalela. Begitu juga di kawasan industri Kahatex yang dipantau langsung oleh Kapolri dan Panglima TNI dengan target 9000. Nanti 16 Agustus dengan Angkatan Udara
“Harapan saya sebagai Bupati Vaksinasi di Sumedang 70 persen bisa tercapai dan masyarakat jangan takut di Vaksin untuk memperkuat Imunty tubuh kita masing-masing ,dan masyakat yang sudah di Vaksin jangan legah ,tetap harus memperhatikan Kesehatan,” tutupnya. (Riks).