Heboh Penembakan Warga di Sungai Menang, Ternyata Ini Kronologi Versi Keluarga Pelaku
Ogan Komering Ilir, RBO – Peristiwa penembakan terhadap Karno (53), warga Sungai Menang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yang sebelumnya diberitakan sebagai korban penembakan oleh pencuri sawit, kini mendapat tanggapan dari pihak keluarga yang disebut sebagai pelaku.
Mereka menyampaikan klarifikasi yang menyebut versi berbeda dari kejadian yang sempat menghebohkan masyarakat tersebut.
Versi Korban: Dipergoki, Lalu Ditembak
Dalam pemberitaan sebelumnya, Karno mengaku dirinya tertembak saat memergoki tiga orang yang mencuri buah sawit di kebun yang dijaganya, Kamis malam (5/6/2025). Peristiwa itu terjadi di Dusun 4, Sungai Menang, dekat kawasan PT Sumber Maju Sejahtera (PT SMS).
“Saya lihat mereka nyodok sawit, saya intai dari jauh. Tapi mereka tahu saya ada, langsung ditembak,” ungkap Karno saat ditemui di RS Bari, Palembang.
Akibat tembakan tersebut, Karno mengalami luka di pinggang sebelah kiri dan hingga kini masih menjalani perawatan medis.
Versi Keluarga Tersangka: Heri Sandi yang Ditembak Duluan
Namun, pernyataan berbeda datang dari pihak keluarga tersangka berinisial A. Mereka menyebut bahwa yang lebih dulu tertembak justru adalah Heri Sandi bin Sukri, warga Sungai Menang, yang kini juga masih dirawat akibat luka tembak dan tusukan.
Menurut A, kejadian berawal dari konflik lahan plasma yang berada dalam areal HGU PT SMS. Warga mengelola lahan tersebut secara mandiri karena tidak lagi mendapatkan hasil dari pihak perusahaan.
Mereka membangun pondok di area itu sebagai tempat beristirahat, namun pondok tersebut disebut diduga dirusak dan hendak bakar oleh Karno sekeliling pondok sudah disiram minyak.
“Kami hanya mempertanyakan maksud saudara Karno hendak membakar pondok. Tapi dia selalu sembunyi. Maka saudara kami mencoba memancing dia keluar dengan berpura-pura memanen sawit,” terang A.
Saat pertemuan terjadi, lanjutnya, terjadi cekcok antara Karno dan tiga orang yang datang, termasuk Heri Sandi. Dalam konflik itu, Karno disebut lebih dahulu mengeluarkan senapan berlaras panjang (Joglok) dan menembak Heri Sandi. Tak hanya itu, Karno juga disebut menikam Heri dengan pisau hingga korban tidak berdaya.
“Mendengar teriakan minta tolong, barulah salah satu dari kami membalas dengan menembak Karno,” kata A menjelaskan ucapan saudaranya.
Status Kepemilikan Lahan Jadi Polemik
Menurut keluarga tersangka, Karno bukan pemilik lahan tersebut, melainkan hanya penjaga kebun milik kepala desa yang bersebelahan dengan lahan warga.
“Karno ini menjaga lahan Pak Kades, bukan miliknya. Luasnya sekitar 18 hektare, dan masuk HGU PT SMS. Jadi sangat keliru kalau dikatakan saudara kita itu mencuri sawit Karno,” lanjutnya.
Pihak Kepolisian Bergerak
Sementara itu, pihak Polres OKI dikabarkan masih mendalami dua versi kronologi tersebut. Belum ada penetapan tersangka maupun pernyataan resmi terkait kepemilikan senjata api yang digunakan dalam insiden berdarah tersebut.
Pihak keluarga Heri Sandi meminta media untuk memberitakan secara berimbang dan tidak menyudutkan satu pihak sebelum fakta hukum terungkap secara jelas.
Catatan Redaksi:
Kasus ini masih dalam penyelidikan. Redaksi RBO mengimbau semua pihak menahan diri dan menyerahkan proses hukum kepada pihak berwenang. Berita ini akan diperbarui sesuai perkembangan terbaru di lapangan. (Nelly)