Tangan Petambak Putus Diterkam Buaya, Warga Wahyuni Mandira Minta Penanganan Serius Konflik Manusia-Buaya
Wahyu Mandira, RBO — Insiden mengerikan terjadi di Desa Wahyuni Mandira, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumatera Selatan, Selasa malam (27/5). Seorang petambak udang bernama Herman (47) harus dilarikan ke rumah sakit setelah tangan kanannya putus akibat diterkam buaya muara saat mengambil air di kanal depan rumah.
Kejadian bermula saat Herman hendak menggayuh ember ke dalam kanal untuk mengambil air. Tiba-tiba seekor buaya muncul dan langsung menyambar tangan korban. Herman sempat berusaha melawan, namun predator ganas tersebut berhasil menarik dan merobek tangan kanannya hingga putus.
Korban langsung dievakuasi ke RS Penawar Medika, dan mendapat penanganan intensif dari tim medis. Selain kehilangan tangan kanan hingga sebatas bawah bahu, korban juga mengalami luka robek di dada kanan serta jempol kiri terluka akibat gigitan buaya.
Menurut keterangan Bahar (51), kerabat korban, keberadaan buaya di kawasan pemukiman petambak semakin meresahkan warga.
“Buaya sering masuk ke pemukiman, apalagi saat air pasang. Bahkan ada yang naik sampai ke teras rumah. Kami mohon perhatian pihak terkait agar konflik manusia dan buaya ini segera ditangani,” ujarnya.
Bahar juga mengusulkan solusi praktis untuk mengurangi risiko serangan. “Setidaknya pasang pagar buka-tutup di kanal dari arah muara agar buaya tidak masuk ke kawasan tambak saat malam hari,” imbuhnya.
Dokter RS Penawar Medika, dr. Hoiru Saputra, menjelaskan kondisi korban saat tiba di rumah sakit.
“Korban masuk sekitar pukul 01.00 dini hari dalam kondisi sadar. Kami langsung melakukan penghentian pendarahan. Saat ini luka sudah kami tangani, dan malam ini akan dilakukan operasi lanjutan. Semoga berjalan lancar,” ungkapnya.
Warga tambak Wahyuni Mandira berharap pemerintah dan pihak berwenang segera mengambil tindakan agar insiden serupa tidak kembali terjadi dan masyarakat dapat beraktivitas dengan aman di lingkungan mereka. (Nov)