Wabup Husni Tamrin sebut Pelalawan Siap Dukung Roadmap Ketahanan Pangan Provinsi dan Nasional
Pelalawan, RBO – Wakil Bupati Pelalawan Husni Tamrin menghadiri kegiatan High Level Meeting Swasembada Pangan Tingkat Provinsi Riau Tahun 2025 yang diselenggarakan di Gedung Daerah Balai Serindit, Pekanbaru, Rabu (16/4/2025).
Acara yang juga dihadiri oleh Direktur Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Dr. Yudi Sastro, S.P., M.P. ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam percepatan dukungan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan swasembada pangan Nasional.
Wabup Husni Tamrin hadir didampingi oleh Asisten II Setda Pelalawan, Drs. Fakhrizal, serta sejumlah Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dari Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
Kegiatan ini dibuka oleh Pj. Sekda Provinsi Riau yang membacakan pidato Gubernur Riau.
Dalam pidato tersebut, Gubernur menekankan beberapa poin penting, di antaranya peningkatan produksi melalui intensifikasi dan ekstensifikasi, target luas tanam padi dan jagung, serta kebijakan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk mendukung petani.
Pada kesempatan tersebut, Wakil Bupati Pelalawan Husni Tamrin, turut menyampaikan pemaparan kepada Pemerintah Provinsi Riau.
Beliau menekankan pentingnya kejelasan dan kesepakatan luas lahan yang akan digunakan untuk mewujudkan swasembada pangan.
“Kami minta kepada satgas ketahanan pangan untuk bisa memastikan dan menyepakati berapa luas lahan yang dibutuhkan secara konkret untuk mencapai swasembada pangan. Karena sebenarnya, daerah-daerah yang ada di Provinsi Riau memiliki banyak lahan yang siap digarap. Namun, kendala utamanya adalah keterbatasan dana.” ujar Husni Tamrin.
Wabup Husni Tamrin kemudian mencontohkan potensi lahan di Kabupaten Pelalawan, khususnya di Pulau Penyalai, yang memiliki sekitar 5.000 hektare lahan persawahan.
Lahan ini, jika dikelola dengan baik, berpotensi besar untuk mencukupi kebutuhan beras tidak hanya untuk Pelalawan, tetapi juga bisa menopang kebutuhan satu kabupaten tetangga lainnya.
Namun, petani di Pulau Penyalai ini kendala serius dalam mengoptimalkan hasil panen beras, yakni abrasi air laut yang menyebabkan gagal panen berulang. Oleh karena itu, kami butuh dukungan teknis, pengamanan wilayah pertanian, serta bantuan infrastruktur pengairan dan tanggul.” Jelasnya.
Wabup menegaskan bahwa Pelalawan siap mendukung roadmap ketahanan pangan provinsi dan nasional, selama sinergi antara pusat, provinsi, dan kabupaten berjalan optimal, termasuk dalam aspek pendanaan, teknologi, dan pendampingan lapangan.
Ditjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Dr. Yudi Sastro, S.P., M.P dalam kegiatan ini menegaskan bahwa perlunya semangat, komitmen bersama serta koordinasi seluruh stakeholder demi kesuksesan swasembada pangan nasional.
“Target Pemerintah Indonesia agar tahun 2025 impor harus dikurangi bahkan ditiadakan, dan pemerintah akan berfokus pada peningkatan pendapatan para petani. Adapun tujuan dilaksanakannya program swasembada pangan ini ialah kemandirian pangan, sehingga produksi cukup dan bisa terjangkau oleh masyarakat kapanpun dan dalam kondisi apapun.” Jelasnya.
Yudi juga menyampaikan bahwa sesuai instruksi Presiden Republik Indonesia, ada 4 program utama Pemerintah tahun 2024- 2029 yaitu swasembada pangan, makan bergizi, ketahanan energi (biofuel) dan hilirisasi.
“Yang tak kalah penting dalam menjalankan program swasembada pangan ini adalah semangat dari seluruh pemimpin daerah yang akan dilanjutkan dengan koordinasi, evaluasi dan mencari solusi untuk memecahkan masalah.” Tutupnya. (Sur)