Perjalanan Kapal Arka Kinari, Nilai Sejarah dan Kebesaran yang Hampir Dilupakan 

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Makassar, RB.co.id – Setelah kurang lebih 10 hari di Sulawesi Selatan, Kapal Arka Kirani beserta tujuh orang awaknya secara resmi dilepas menuju Benoa Bali.

Pelepasan Kapal Arka Kirani itu dilakukan Kepala Disbudpar SulSel Denny Irawan Saardi mewakili Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah yang turut disaksikan perwakilan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhammad Rijal.

Pada kesempatan itu, Kepala Disbudpar Provinsi Sulsel Danny Irawan Saardi yang mewakili Pemprov dan Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah memberi apresiasi sekaligus ucapan terima kasih atas kunjungan Kapal Arka Kinari.

Danny menyebut, Kapal Arka Kinari membawa misi luar biasa dari Rotterdam dengan melakukan perjalanan sangat hebat, membawa misi seni, budaya dan kemanusiaan yang erat pertautannya dengan alam.

“Mari kita jadikan Arka Kinari beserta tujuh orang awaknya itu sebagai teladan, sebab manusia di seluruh dunia harus memberikan kontribusi untuk menjaga alam dengan cara dan metodenya masing-masing,” kata Denny di Benteng for Rotterdam Makassar, Sabtu (10/10/2020).

Kapal yang dibuat tahun 1947 itu kata Danny telah mengalami restorasi oleh pemiliknya Nova Ruth – Grey Filastine (Suami-istri, -red) telah berada di SulSel sekira kurang lebih 10 hari. Sebelum menapaki Kota Makassar, telah mendahului mengeksplor daratan Sulsel di Kabupaten Kepulauan Selayar tanggal 5 hingga10 Oktober 2020.

“Ada nilai besar yang ditinggalkan Arka Kinari yang dapat disinergikan dengan program jalur rempah yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (KemDikBud RI),” ungkap Danny.

Perjalanan Kapal Arka Kinari ini memunculkan kembali nilai-nilai sejarah dan kebesaran yang selama ini terpendam yakni Dari Selayar ke Makassar Jejak Rempah Mendunia.

“Kita bisa menarik satu benang, satu simpul bahwa ini adalah outstanding universal value yang harus kita rekonstruksi dan kembali ditegakkan,” tutur Danny.

Ia berharap, program jalur rempah ini bisa mengembangkan simpul nilai-nilai budaya dan sejarah yang mungkin saja selama ini terlupakan. Termasuk dampak kemajuan teknologi yang nyaris tidak ada batas ruang dan waktu.

“Namun, kami tetap mendorong kerja sama dengan semua pihak agar program jalur rempah itu dapat terus berkelanjutan hingga tahun 2025,” tandasnya.

Untuk diketahui, menjelang Pelepasan Kapal Arka Kinari di Benteng for Rotterdam Makassar, dilakukan pemberkatan serta do’a sebelum meninggalkan Kota Makassar.

Turut hadir pada pelepasan tersebut yakni,Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) SulSel serta perwakilan KemDikBud RI, Muhammad Rijal. (Ali).

Related posts

Leave a Comment