Diduga Oknum Ketua K3S Raup Puluhan Juta Rupiah Atas Nama Organisasi

BOGOR, RBO – Oknum Ketua K3S (kelompok kerja kepala sekolah) dk Kabupaten Bogor berinisial HA disinyalir meraup pundi – pundi rupiah kisaran puluhan juta rupiah mengatasnamakan organisasi perbulan.

Berdasarkan laporan dari narasumber media ini yang dapat dipertanggungjawabkan menegaskan bahwa, sejak masa kepemimpinannya banyak menuai kecaman dari jajaran Kepsek atas di berlakunya berbagai kebijakan secara sepihak yang patut di duga kuat demi kepentingan pribadi semata.

Lebih jauh narasumber mengatakan, selain ada “income” wajib perbulan yang di bebankan kepada seluruh jajaran Kepsek sekolah dasar baik negeri maupun swasta yang banyak dikeluhkan juga terdapat beberapa sumber pendapatan lain.

Salah satunya adalah mengenai pengadaan buku, adapun tekhnisnya ada upaya pengondisian dan mengarahkan jajaran Kepsek terhadap penerbit tertentu yang sudah memiliki kedekatan khusus “chemistry” demi mengejar fee.

“Dlam prakteknya selain secara terselubung juga sangat terorganisir, terstruktur, sistematis dan masif akhir – akir ini yang sudah berjalan hampir satu tahun nyaris tanpa koreksi dari berbagai pihak,” beber sumber, Sabtu (12/10/2024).

Seperti diketahui, sejak masa kepemimpinan ketua K3S di maksud faktanya sudah membuat keresahan bagi seluruh jajaran kepsek.

Apalagi wilayah mereka sebelumnya menjadi zona merah terkait pengelolaan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang di tetapkan berdasarkan hasil audit BPK Jabar, sehingga lagi – lagi kita yang di bawah kalang kabut dengan adanya berbagai kebijakan ketua K3S yang baru menjabat.

“Pada akhirnya mau tidak mau kita harus memutar otak dan mengakali (otak atik) sumber dana guna memenuhi kewajiban tersebut. Karena sudah tidak mungkinlah kalau kita mau menggunakan dana pribadi kita pak,” tutur sumber kami kalau tidak dari dana itu. Coba mau dari mana lagi terangnya.

Di tempat terpisah, Oknum ketua K3S berkomentar terkait dugaan temuan tersebut, dirinya menegaskan kalau sumber dana itu berasal dari iuran pribadi mereka (Kepsek).

“Artinya, sudah suatu hal yang tidak mungkin pak karena kami juga punya kebutuhan lain yang skala prioritas, itu mah hanya akal – akalan ketua K3S saja demi menutup – nutupi belangnya. Sejak awal kami juga sudah merasa resah atas berbagai kebijakan yang terkesan terlalu mengintervensi,” tegasnya. (Tono)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *