SUMEDANG, RB.Online – Kunjungan Kerja Menteri Desa PDTT, H.Abdul Halim Iskandar ke Kabupaten Sumedang langsung diterima Bupati Sumedang Dr.H.Dony Ahmad Munir dan wakil Bupati H.Erwan Setiawan dan Sekretaris Daerah H.Herman Suryatman.
Selain itu, tutur menyambut Ketua DPRD Irwansyah Putra, Kapolres Sumedang AKBP Eko Prasetyo, para kepala SKPD beserta kepala Desa di Gedung Negara.
Menteri PDTT sangat apresiasi kepada Pemda Kabupaten Sumedang yang sudah mengembangkan e-SAKIP Desa (Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Desa) karena sinergi dengan program SDGs Desa (Sustainability Development Goals Desa).
Dalam sambutannya, Menteri PDTT menyampaikan, SAKIP Desa dan SDGs Desa dihadirkan dan digerakkan dengan harapan penggunaan Dana Desa, sejak perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan evaluasinya bisa optimal.
“Kedepan, desa memiliki data yang bagus serta akurat, sehingga pembangunan desa bukan berdasarkan keinginan elit tapi berdasarkan masalah dan kebutuhan. Pada acara Peluncuran Integrasi e-SAKIP Desa dengan Sistem Informasi Desa dan Desa Cinta Statistik di Gedung Negara Kabupaten Sumedang,” ucap Menteri PDTT, Jum’at (04/06/2021).
Menteri berharap, Dana Desa diarahkan untuk menanggulangi kemiskinan, baru berikutnya menentukan kegiatan yang akan dilaksanakan yang berdampak pada penurunan angka kemiskinan. Misalnya, pembangunan jalan desa, embung desa dan yang lainnya.
“Itu yang saya cari. Itu ada di Sumedang. Saya akan mengusulkan ke Mendagri agar inovasi daerah yang bagus seperti e-SAKIP Desa ini ditampilkan oleh kementerian dan direplikasikan ke daerah lainnya,” ungkap Menteri PDTT.
Model pembangunan yang paling mudah untuk desa adalah replikasi yang disesuaikan dengan kondisi daerah masing-masing,” Kita berinovasi bagaimana bisa menularkan kebaikan dan siapa yang membuat kebiasaan baik, kemudian dicontoh itu pahalanya besar,” tuturnya.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir, menyampaikan, bahwa pada tahun 2018 ketika awal memimpin Sumedang, kondisinya cukup memprihatinkan, sebab angka kemiskinan di atas rata-rata Jawa Barat.
“Angka stunting juga sangat tinggi mencapai 32,20 % dan tingkat perkembangan desa yang diukur oleh Indeks Desa Membangun (IDM), masih ada 1 desa tertinggal dan 201 desa berkembang,” bebernya.
Dony bersyukur, pasca diluncurkan inovasi e-SAKIP Desa, kinerja Pemerintah Desa meningkat signifikan. Demikian juga berbagai indikator pembangunan mengalami perbaikan.
Bahkan, angka kemiskinan dan stunting menurun, adapun IDM mengalami peningkatan yang mengesankan. Saat ini di Sumedang sudah tidak ada lagi desa tertinggal, malah sebaliknya kini ada 31 desa mandiri, 103 desa maju dan 136 desa berkembang.
Digambarkan secara detail, bahwa SAKIP Desa ini mendorong tata kelola Pemerintahan Desa berbasis kinerja dan berorientasi hasil. Ada 3 (tiga) indikator kinerja yang setiap tahunnya diperjanjikan oleh Kepala Desa dan Camat, yakni penurunan angka kemiskinan, penanganan stunting dan peningkatkan kualitas pelayanan publik.
“Kini SAKIP Desa di Kabupaten Sumedang sudah berbasis digital menjadi e-SAKIP Desa dan diintegrasikan ke dalam Super Aplikasi e-office Desa. Semua perangkat desa di Sumedang sudah mempunyai akun e-office dan semua Kepala Desa sudah bisa melakukan tanda tangan digital,” ungkapnya.
Kepala BPS yang diwakili Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Setianto, kepala BPS menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Sumedang karena Kabupaten Sumedang menjadi salah satu percontohan program Desa Cinta Statistik (Desa Cantik).
“Dengan adanya kesadaran akan pentingnya statistik di jajaran aparatur Pemerintah Desa diharapkan pengelolaan pemerintahan desa ke depan, termasuk transformasi digital di desa, makin berdayaguna,” pungkasnya. (Riks)