Anggota Komisi IV DPRD Kab. Bogor Menyayangkan Masih Adanya Kasus Balita Dampak Gizi Buruk

https://www.profitablecpmrate.com/ki4sf672yj?key=11d19e0ce7111b57c69b1b76cd2593c6

Bogor, RBO – Kasus miris diduga dampak gizi buruk, yang menimpa si bayi malang kini berusia 11 bulan 22 hari, kini mendapat perhatian khusus banyak pihak.

Berdasarkan catatan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD Leuwi Liang), bayi mungil atas nama Ferdi Ariyanto, warga Kp. Gunung Peuteuy RT 002/008, Kec Leuwisadeng tersebut, kini dirawat secara intensif.

Hasil diagnosa akhir medis di sana, yang dialami Ferdi Ariyanto tersebut adalah TB Paru-paru, KD-5 dan dugaan terdampak/kena Gizi Buruk.

Yang bersangkutan itu pun diinformasikan sudah jalani perawatan di RSUD tersebut dari tanggal 2 Mei hingga di 18 Mei yang lalu, namun tak ada perubahan yang sesuai harapan kedua orangtuanya juga keluarga.

Saat tim media ini memintai tanggapan kepada anggota Komisi IV DPRD Kab Bogor, H. Dadeng Wahyudi, via sambungan telepon pribadi nya, mengaku kaget hingga turut menyayangkan hal itu masih ditemukan di wilayah Kabupaten Bogor ini.

“Saya amat menyayangkan saja, kenapa baru diketahui. Saya mengharapkan tenaga kesehatan di seluruh wilyah Kab Bogor, khususnya untuk 2 Puskesmas di Kecamatan Leuwisadeng itu ya, mereka harus lebih tanggap, Gercep (Gerak Cepat : red) lagi buat mengantisipasi hingga buat lebih intensif monitoringnya, memberdayakan para kader kesehatan di wilayahnya, itu untuk kedepannya, ada pun yang sekarang ditemukan di sana, segera rawat kembali dan tanganinya secara lebih baik,” tegasnya, pada Sabtu, (20/5/2023).

Dadeng pun menambahkan, anggaran penanganan juga perhatian, terhadap dugaan kasus penderita stunting itu cukup tinggi dialokasikan di Pemda Kab Bogor. Makanya miris serta ironis, jika masih ditemukan ada bayi terkena atau menderita gizi buruk di wilayah Kabupaten Bogor.

Politisi Fraksi PKS ini pun meminta ke Pemkab Bogor, agar tidak cuci tangan atau tutup Mata terhadap kasus kasus seperti itu.

“Sekali lagi ya, Saya sangat menyayangkan dengan ada nya kembali temuan kasus gizi buruk ini, Leuwisadeng harus lebih intens lagi buat menugaskan kader kader kesehatan di wilayahnya itu, lebih gercep lagi dan Pemda Kabupaten jangan terkesan cuci tangan, harus secepat nya tangani kasus ini,” tegasnya lagi.

Terpisah, Camat Leuwi Sadeng, Rudy Mulyana, saat dikonfirmasi mengaku akan segera lakukan pengecekan terkait informasi, yang telah disampaikan oleh wartawan MMCJabar dan tim tersebut ke lokasi di wilayahnya itu.

“Nanti saya cek, nanti saya konfirmasi, iya kan harus di cek dulu dong,” tandas Rudy dihari yang sama.

Berbeda, Kepala Puskesmas Leuwi Sadeng, dr. Farida Indriawati, malah menyangkal temuan kasus tersebut, menurutnya kasus itu bukan dampak gizi buruk maupun stunting.

“Owh, enggak, yang mana ya ? Tidak ada yang kena gizi buruk. Itu bukan kena gizi buruk kali, itu enggak mau makan. Itu kasusnya bukan gizi buruk, kan Kita yang rawatnya. Bukan gizi buruk karena masuk rumah sakit aja, biasalah usia-usia balita itu, ya setelah dirawat turun berat badannya. Udah lah ya, itu kan udah ketemu tadi sama Bidan Saya,” tutur Farida, melalui sambungan telepon saat itu, Rabu (17/5/2023). (Asep Didi/tim MMCJabar)

Sumber : Tim MMCJabar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *