Balita di Kuala Kahar Alami Kekurangan Gizi, Stakeholder Saling Lempar Bola?

0 0
Read Time:3 Minute, 29 Second

TANJAB BARAT, RBO – Nasib malang dialami Balita bernama Siti Nurdiana. Pasalnya, warga Desa Kuala Kahar Parit Lapis Satam RT 07, Desa Kuala Kahar Kecamatan Sebrang Kota, Kabupaten Tanjung Jabung Barat itu menderita kurang gizi.

Selain itu, anak pasangan Erdiansyah dan Siti Nurasiah tersebut juga menderita penyakit Jantung Bocor dan didiagnosa down syndrom.

Erdiansyah hanya tertenduk lesu ketika sejumlah Relawan yayasan MPC (Yayasan Muslim Penuh Cinta) bersama Wartawan Reformasi Bangsa mendatangi ke rumahnya, pada 30 Januari 2022 lalu.

Badan yang kurus langsung terlihat ketika dia terbaring di lantai rumah. Belum bisa bicara, dan tidak berkembang normal sperti anak – anak lainnya namun dia selalu merasa kesakitan apabila ingin bernafas.

Siti Nurdiana bersama orang tuanya tinggal di rumah berukuran panjang 6 meter dan lebar 5 meter. Erdiansyah tidak mempunyai penghasilan tetap. .

“Kalau kata bidan atau pihak PKM Seko, dia (Siti Nurdiana) mengalami kurang gizi,” ujar Perawat/Bidan Desa ketika ditemui di rumahnya.

Kurang gizi tersebut akibat penyakit bawaan Jantung bocor yg di derita nya di tambah pola makan Siti Nurdiana tidak teratur serta asupan makannya yang juga kurang maksimal.

Berbagai usaha sudah dilakukan orang tuanya. Namun, keterbatasan kemampuan membuat Siti Nurdiana sudah 6 bulan orang tua hanya mampu membelikan 12 kaleng susu khusus tersebut, serta pengobatan yang harus dirujuk ke RSUD Daud Arif Kuala Tungkal, dikarenakan penyakit Jantung bocor.

Kondisi Siti Nurdiana semakin memilukan karena orang tuanya tidak mampu untuk memenuhi kebutuhan susu anaknya.

Siti Nurasiah mengaku tidak mampu untuk membeli susu invanitri maupun SGM gein 100, selain mahal juga sulit pemesanannya karena membelinya harus di Jambi.

Ditambah lagi, Ananda Siti Nurdiana menderita penyakit Jantung bocor yang harus di Rujuk ke Rumah Sakit Jakarta RSCM.

“Karena anak saya harus di operasi secepatnya dan suami saya hanya petani yang mengambil upah dari kebun orang , kadang ada kadang juga tidak ada pak,” pungkas Siti dengan mimik sedih.

Balita di Kuala Kahar Alami Kekurangan Gizi, Stakeholder Saling Lempar Bola?

Salah satu Stakeholder yang bertanggung jawab Dinas Kesehatan melalui Kabid Yankes Rusdi, saat di konfirmasi media RBO mengatakan, kalau penyakit bawaan ini harus ditangani secara spesifik, karena si anak kurang gizi bukan karena bawaan badannya tapi karena ada penyakit bawaan jantung bocor.

“Intinya kenapa si anak kurang gizi, dikarenakan penyakit bawaan jantung Bbcor si anak, dari umur 3 bulan dan ini akan menjadi catatan saya kedepannya tentang stunting yang dialami Balita Siti Nurdiana,” ujarnya, Senin (04/07/2022).

Sementara itu, pihak yayasan MPC sudah mencoba melaporkan adanya bayi yang mengalami gizi buruk tersebut ke beberapa instansi yang berhubungan langsung dengan masalah stunting atau gizi buruk dan kesehatan anak, tapi jawabanya terkesan bahwa anak tersebut perlu perhatian khusus.

Bahkan, ada yang berstatement bahwa anak tersebut mengalami gizi buruk karena penyakit jantungnya, hingga keberangkatan aksi untuk penaganganan masalah anak tersebut tidak ada dilakukan.

Mirisnya, selama 4 bulan menunggu keberangkatan anak tersebut tidak pernah menerima bantuan nutrisi berupa susu ataw makanan bayi utk asupan gizi bagi anak yg tergolong mengalami gizi sangat kurang

Menurut Bunda Ully sebagai pemerhati anak menjelaskan, setelah pihaknya konsultasi kedokter spesialis anak dapat penjelasan bahwa justru anak dengan penyakit bawaan membutuhkan asupan gizi yang baik dengan peningkatan BB (Berat Badan)nya, baru tindakan pengobatan bisa di laksanakan dengan baik.

“Karena keadaan anak semakin menurun dokter menyarankan agar segera di Rujuk Ke RSCM Jakarta,” jelas Bunda Ully.

Hal yang sama juga penjelasan dari dokter spesialis Anak jantung di Jakarta,” kata Bunda Ully.

Menurutnya, tindakan operasi terhadap anak harus segera dilaksanakan dan kendalanya gizi buruknya kini tindakan operasi jantungnya ditunda, hingga perbaikan gizi.

Kini anak Siti Nurdiana sedang menjalani Teraphy perbaikan gizi di poli nutrisi dan metabolisme di RSCM menjelang tindakan operasi pada penyakit jantung bawaannya.

Bunda Ully juga berharap, agar kedepannya kasus Stunting yang dialami Balita Siti Nurdiana ini tidak terjadi lagi, bukankah setiap anak yang terlahir mendapatkan pemenuhan hak anak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan sebagaimana tercantum dalam UUD 1945.

“Pasal 28B ayat 2 menyebutkan bahwa setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi,” ucapnya.

“Pasal 28 H ayat 1 menyebutkan, setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan,” pungkas Bunda Ully. (Yus)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *