Program untuk Peningkatan PAD di Bapenda Kota Tasik Pupus

Tasikmalaya, RBO – Merosotnya APBD Kota Tasikmalaya tahun 2022 kemarin diduga lantaran OPD penghasil gagal mencapai target yang sudah ditentukan oleh Pemkot Tasikmalaya.

Menyikapi itu, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Tasikmalaya Hady Riaddy menyebut, dari target Rp 168 miliar sudah tercapai 90,4 persen, bahkan mencapai 100,3 persen dari target semu Rp 15 Miliar selama dua bulan.

Haddy mengaku aneh, Pemkot Tasikmalaya hanya menyoroti Bapenda saja terkait pendapatan retribusi pajak. Padahal banyak OPD penghasil lain yang sama menjadi andalan pendapatan asli daerah (PAD).

“Saya amati OPD penghasil lain stagnan saja, tercapai target di angkat 67 sampai 70 persen. Tidak berubah dan tidak ada peningkatan,” kata Haddy.

Namun tidak dengan Bapenda, ketika pajak tidak tercapai sedikit saja akan menjadi hutang ditahun selanjutnya.

Sementara itu, Ahmad Suparman Sekretaris Bapenda Kota Tasikmalaya menyayangkan program pendataan yang bekerjasama dengan konsultan tidak terakomodir.

Padahal, pendataan tersebut sebagai pendongkrak penghasilan pajak di Bapenda, karena banyak data sampah yang harus diperbaharui.

“Ini aneh, kita yang notabene OPD penghasil memiliki program untuk mendongkrak pajak, namun tidak terakomodir karena adanya pemotongan anggaran, semua disamaratakan dengan OPD lain,” sebut Ahmad.

Terpaksa lanjutnya, program pendataan dengan pihak ketiga diurungkan,” Data seadanya dulu, perubahan sesuai pengajuan dari yang bersangkutan (masyarakat, red),” tandas Ahmad. (Yoga)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *