Operasi Pasar, Polsek Cijeruk – Cigombong: Stabilkan Harga Migor

BOGOR, RB.Online – Cek ketersediaan minyak goreng (Migor) dan stabilkan harga sembako tim terpadu Polsek Cijeruk – Cigombong bersama Koramil 06212 Cigombong dan Pol PP gencar lakukan operasi pasar dipasar Cigombong Sabtu ( 4/6 ) tim terpadu operasi pasar dipimpin langsung Kapolsek Cijeruk – Cigombong

Dalam operasi pasar tim terpadu yang dipimpin Kapolsek Cijeruk – Cigombong langsung datangi beberapa toko yang menjual Migor bahkan tim terpadu juga datangi gudang pemilik toko guna mengecek ketersediaan Migor mobil truk pembawa beberapa drum minyak juga tak luput dari pengawasan tim terpadu tersebut

Dalam sidak Migor tersebut terpantau harga Migor masih sekitaran harga 16 sampai 17 ribu rupiah Kapolsek juga dalam operasi pasar tersebut menghimbau para pedagang untuk menjual harga Migor sesuai ketentuan menteri perdagangan sehingga masyarakat mudah dan mampu untuk mendapatkan Migor

Kapolsek Cijeruk – Cigombong Kompol Sumijo kepada awak media mengatakan, unsur muspika Cigombong melaksanakan sidak atau monitoring ketersediaan dan stabilitas harga minyak goreng curah, ada beberapa toko yang hari ini kosong.

“Juga ada beberapa toko yg persediaannya cukup kemudian mengenai harga perhari ini kisaran 16 ribu sampai 17 ribu sedangkan harga eceran tertinggi ( HET ) yang berdasarkan peraturan menteri perdagangan HET 14 ribu tapi dipasar Cigombong masih kisaran 16 sampai 16,5 ribu,” ujarnya

Masih menurut Sumijo, tindak lanjutnya akan mengundang seluruh pedagang pasar Cigombong datang ke Polsek untuk diberikan edukasi diberikan arahan supaya menjual sesuai HET dan distributor juga akan diundang supaya tepat waktu dalam pengiriman agar tidak ada keterlambatan dan tidak ada kekosongan stok dari Migor ini.

Terkait kendala, para pedagang ini beralasan tidak mampu untuk beli DO sendiri karena 1 DO itu kurang lebih 8 drum sedangkan pedagang hanya mampu beli 1 atau 2 drum, makanya pedagang ini bisa menjual harga tinggi karena beli tidak langsung dari distributor.

“Tapi melalui pengepul dan untungnya sudah diambil pengepul dimana pengepul sendiri sudah menaikkan harga dari harga distributor,” terangnya

Lanjut Sumijo, kedepannya tidak akan ada pengepul karena setelah Kami undang nanti semua akan kami berikan arahan para pedagang sanggup untuk menjual dengan Het kemudian pedagang wajib untuk mengambil DO dari distributor.

“Untuk distributor nanti kami arahkan juga sesuai dengan permintaan, permintaan setiap toko ada berapa – berapa sehingga 1 DO itu kesini cukup untuk mengirimnya untuk beberapa toko yang ada disini,” ungkap Sumijo.

“Sedangkan untuk sembako lainnya dari hari kehari kami sudah melakukan monitoring juga. Alhamdulillah sampai hari harga sembako masih normal akan tetapi menjelang idul adha nanti tetap akan kami tingkatkan pemantauan atau monitoring untuk harga sembako,” sambungnya.

Sumijo berharap dan mengimbau kepada para pedagang khususnya untuk pedagang minyak goreng curah supaya menjual sesuai peraturan menteri pedagangan untuk distributor menjualnya dengan harga Het 14 ribu kepedagang dan pedagang bisa menjual dengan toleransi keuntungan 500 sampai seribu atau untuk rata – rata 15 ribu perkilonya.

“Mudah – mudahan masyarakat Cigombong dan sekitarnya bisa tercukupi kebutuhan harga bahan pokok dan Migor dengan harga normal seperti semula,” pungkasnya

Kosasih pemilik toko Engkos blok A nomor 19/20 mengatakan, Dengan adanya sidak memang bagus untuk penyesuaian harga dipasar.

“Tapi untuk distributor sanggup tidak untuk menjual dengan harga sesuai aturan dari pemerintah 14 ribu kepasar dan pasar menjual dengan harga 15 ribu ke masyarakat sementara selama ini distributor masuk kepasar dengan harga diatas 14 ribu,” kata Kosasih

Masih kata Kosasih, Apabila distributor menjual dengan harga diatas 14 ribu kami pihak pasar sepertinya tidak akan menerima dulu karena takut ada sangsi apabila ia menjual diatas 15 ribu rupiah.

“Masalah harga Migor masih diatas 15 ribu kendalanya terus terang saja ada di distributor seandainya Kami dapat harga murah Kami akan menjual lagi dengan harga lebih murah dan menurut Saya yang harus disidak keras itu distributor karena pasar menjual mengikuti harga distributor,” ucapnya

Kosasih menambahkan, dari penyuplai minyak selama ini Kita mendapat harga dari distributor masih diatas 15 ribu dan Kita menjualnya kisaran 16,5 ribu sampai 17 ribu ya mahalnya 17 ribu karena kan biaya operasional untuk yang kerja dan kantong plastik belum lagi ada penyusutan.

“Harapan saya kalau memang harus ikut harga sesuai aturan pemerintah dengan harga 15 ribu, menurut Kami pedagang, selayaknya distributor juga harus mengikuti harga sesuaian aturan dari pemerintah,” tutupnya. (Asep Didi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *